
Gangguan Beser dan Cara Mengatasinya

dr. Budiharto Arifin
(Konsultan Medis Bebas Beser)
Beser adalah suatu kondisi ketika seseorang terlalu sering buang air kecil. Hal ini bikin repot dan tidak nyaman karena rasanya ingin kencing terus, padahal beberapa menit lalu baru saja balik dari kamar mandi.
Beser dan mengompol pada kelompok lansia laki-laki yang seringkali dianggap normal, pada hakekatnya merupakan gangguan kesehatan yang dapat menurunkan kualitas hidup, menimbulkan gangguan seksual bahkan depresi.
Waspadai gangguan ini dan segera berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.
Hasil penelitian Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) pada tahun 2020 yang melibatkan 585 responden yang terdiri dari 267 pria dan 318 perempuan, menunjukkan bahwa 11,6% atau sekitar 68 dari responden mengalami gangguan berkemih.
Artinya, sekitar 1 dari 10 orang memiliki gangguan tersebut. Hal ini merupakan hal yang cukup berpengaruh, baik dari segi kualitas hidup seseorang, hingga beban pengobatan di masyarakat, sepereti disampaikan oleh Ketua PERKINA, Prof. dr. Harrina Erlianti Rahardjo, SpU (K), PhD.
“Beser atau Overactive Bladder (OAB) merupakan sebuah gangguan fungsi berkemih yang mengakibatkan rasa ingin segera berkemih”.
Beser dapat menjadi salah satu jenis Inkontinensia. Sementara, ngompol atau inkontinensia, adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan keluarnya air kencing atau keluarnya air kencing (urin) tanpa dikehendaki.”
Untuk mengatasi gangguan beser perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu. Misalnya, jika disebabkan oleh diabetes maka pengobatan akan melibatkan pengendalian kadar gula darah.
Selain itu ada sejumlah cara lain untuk mengatasi sering buang air kecil, yaitu :
1. Pelatihan Kandung Kemih
Cara ini melibatkan peningkatan interval antara penggunaan kamar mandi selama kurang lebih 12 minggu, sehingga membantu melatih kandung kemih untuk menahan kencing lebih lama & buang air kecil lebih jarang
2. Latihan Kegel
Latihan ini dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra. Fungsinya untuk meningkatkan kontrol kandung kemih serta mengurangi keinginan untuk kencing. Latihan ini membutuhkan waktu selama lima menit & dilakukan sebanyak tiga kali sehari
3. Memantau Asupan Minuman
Disarankan untuk minum air yang cukup agar dapat mencegah sembelit & urine yang berlebih. Selain itu, hindari minum air sebelum tidur karena menyebabkan buang air kecil di malam hari
4. Modifikasi Pola Makan
Hindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau punya efek diuretik, seperti kafein, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Penting juga untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi karena sembelit bisa memperburuk gejala sindrom kandung kemih