fbpx

Gawat! Diabetes Bikin SEX Tak Semanis Harapan!

Gawat! Diabetes Bikin SEX Tak Semanis Harapan!

Dr. Johnny F Gosyanto
(Konsultan Medis On Clinic Indonesia)

Salah satu penyakit degeneratif yang paling ditakuti saat ini, diabetes melitus (orang awam sering menyebutnya ‘kencing manis’), ternyata menyumbang sekitar 50% dari seluruh penyebab gangguan fungsi seksual, terutama impotensi.

Sebuah penelitian di RS Dr. Sutomo Surabaya beberapa tahun lalu juga menempatkan impotensi sebagai komplikasi kronik kedua pada diabetisi setelah gangguan saraf. Menurut penelitian tersebut, sebesar 50,9% dari seluruh responden mengalami gangguan fungsi seksual.

Lagi-lagi, kadar gula darah tinggilah yang menjadi biang kerok hingga menimbulkan gangguan vaskular (pembuluh darah) di daerah penis. Makin tinggi kadar gula darah makin kental darah yang mengalir, termasuk ke daerah penis. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya endapan plak yang menyumbat aliran darah ke sana. Lama-kelamaan makin banyak pembuluh darah yang terlibat sehingga darah tidak mengalir lancar. Akibatnya, organ genital ini tak akan mampu tegak berdiri meski pemiliknya berusaha mati-matian.

Para ahli meyakini, pria dengan diabetes (diabetisi) memiliki rerata risiko 4 hingga 10 kali mengalami impotensi (disfungsi ereksi) dibandingkan dengan yang bukan diabetisi. Dan mereka juga yakin bahwa impotensi pada diabetisi yang berat atau tidak terkontrol memiliki respons pengobatan yang kurang ketimbang mereka yang normal atau yang hidup dengan gula darah terkontrol.

Baca juga: Diabetes Melitus & Impotensi

Para ahli juga sepakat tentang tidak adanya perbedaan yang signifikan bahwa penyebab terbanyak impotensi adalah penurunan kualitas pembuluh darah. Dan kualitas pembuluh darah yang menurun ini akibat satu atau gabungan faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, kegemukan, dan merokok.

Mati dalam Hidup

Yang menarik, impotensi sudah dianggap sebagai vonis mati bagi kebanyakan pria. Betapa tidak, penderita impotensi merasa hidup tak lagi berguna, karena organ vitalnya sudah mati. Mereka masih hidup tapi tidak bisa lagi menikmati hidup karena harga diri dan kepercayaan dirinya hilang. Inilah yang kemudian menyebabkan munculnya depresi yang celakanya akan memperparah kondisi seksual mereka.

Lebih celaka lagi meski pengidap impotensi banyak, mereka enggan mencari pengobatan medis. Mungkin karena merasa malu atau turun harga dirinya sebab memeriksakan impotensi ke dokter berarti mengakui bahwa mereka impoten. Tak ayal, pengobatan tradisional menjadi pilihan, yang justru belum teruji secara klinis sehingga tidak terjamin keamanan dan efektivitasnya.

Baca juga: Pengobatan Impotensi

Tidak usah malu konsultasi dan menghubungi team medis kami. Untuk menjaga privasi, pesan yang dikirim melalui formulir ini hanya di antara Bapak & ON CLINIC. Mohon sampaikan informasi lengkap, team medis kami siap melayani.