6 Bahaya SEX Bebas Pada Remaja : Termasuk HIV?

6 Bahaya SEX Bebas Pada Remaja : Termasuk HIV ?

On Clinic Indonesia

“Bahaya SEX bebas pada remaja bukan hanya menyoal infeksi human immunodeficiency virus (HIV) saja, tetapi masalah lainnya juga perlu dikhawatirkan, seperti kanker, kehamilan yang tidak diinginkan, hingga gangguan kesehatan mental. Penting bagi orang tua dan guru memberikan pendidikan SEX sejak dini, yang informasinya sesuai dengan tahap pertumbuhan mereka agar dapat mencegah remaja terjerumus dalam perilaku SEX bebas”.

SEX bebas pada remaja sudah banyak terjadi di kalangan remaja di negara manapun, termasuk di Indonesia dan hal ini merupakan masalah sosial yang sudah sangat mengglobal. Ada dua dampak yang diakibatkan dari SEX bebas pada remaja, yaitu kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi menular seksual.

Edukasi tentang bahaya SEX bebas pada remaja penting dilakukan sejak dini karena anak remaja memiliki rasa ingin tahu dalam mencoba hal baru. Oleh karena itu, mereka dapat mudah “tersesat” jika tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tua dan guru mengenai pendidikan SEX.

Beberapa bahaya SEX bebas pada remaja yang harus diketahui:

1. Terkena IMS

Remaja yang terjerumus dalam SEX bebas sangat rentan terkena infeksi menular seksual. Apalagi jika mereka belum mendapat informasi, bahwa berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko IMS dan tidak menggunakan pengaman seperti kondom.

2. Tertular HIV

Risiko infeksi menular seksual akibat SEX bebas dapat berlanjut menjadi penularan HIV. Risiko terinfeksi HIV lebih tinggi pada orang yang mengidap IMS. Terutama sifilis, herpes, atau gonore. HIV dapat ditularkan melalui selaput lendir penis, vagina, dan anus dan juga berpotensi menular melalui luka di mulut atau area tubuh lainnya.

3. Terkena Penyakit Kanker

Bahaya SEX bebas pada remaja selanjutnya yaitu risiko penyakit kanker. Remaja perempuan yang sering berganti-ganti pasangan lebih berisiko mengalami kanker serviks. Sedangkan orang yang sering melakukan SEX oral, berisiko tinggi terkena kanker mulut dan kanker tenggorokan.

4. Kehamilan Yang Tidak Diinginkan

SEX bebas juga dapat meningkatkan risiko hamil di usia muda yang tidak diinginkan remaja karena tubuh remaja belum optimal untuk menanggung kehamilan, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Bahaya tersebut dapat berlanjut pada komplikasi kehamilan yang rentan terjadi.

5. Depresi Pasca Melahirkan

Bahaya kehamilan yang tidak diinginkan masih dapat berlanjut pada depresi pasca persalinan karena mereka belum siap dengan kondisi yang akan dijalani. Depresi tentu dapat mengganggu proses merawat bayi yang baru lahir dan menghambat perkembangan remaja yang sehat.

6. Putus Sekolah Dan Gangguan Kesehatan Mental

Remaja yang menghadapi dampak ini, kecil kemungkinan untuk menyelesaikan sekolah. Mereka juga akan dihadapkan pada masalah finansial yang berdampak buruk secara mental dan fisik. Kemungkinan besar remaja akan merasa sendiri dan terisolasi apalagi jika mereka tidak mendapatkan dukungan dari keluarga atau orang dewasa lainnya.